Rabu, 01 Oktober 2014

 01.20         No comments
Jurnal Penyesuaian
            Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan akun-akun agar menunjukkan keadaan yang sebenarnya, setelah adanya transaksi-transaksi selama periode tertentu. Jurnal penyesuaian ini dibuat pada akhir periode, pada saat akan menyusun laporan keuangan. Tujuan dari proses penyesuaian adalah :
·         untuk mengukur keuntungan usaha secara tepat
·         agar setiap rekening riil, khususnya rekening-rekening aktiva dan utang menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode. 
·          agar setiap rekening nominal (biaya dan penghasilan) menunjukkan biaya  dan penghasilan yang diakui dalam suatu periode

Rekening-rekening yang memerlukan penyesuaian
Rekening-rekening yang biasanya membutuhkan ayat penyesuaian pada akhir periode disebabkan oleh :
·   Adanya persediaan barang dagang (dengan sistem pencatatan persediaan secara fisik), sehingga selisih yang ada merupakan biaya/ pemakaian persediaan itu
·         Adanya persediaan perlengkapan sehingga selisih yang ada merupakan biaya/ pemakaian perlengkapan itu.
·         Penghapusan piutang-piutang yang diragukan
·         Penyusutan aktiva tetap
·         Biaya dibayar dimuka
·         Biaya yang masih harus dibayar
·         Penghasilan yang masih harus diterima
·          Penghasilan yang diterima dimuka
·         Dan lain-lain
Penjurnalan dari transaksi-transaksi tersebut sama seperti pada perusahaan jasa, kecuali untuk persediaan barang dagang. Jika perusahaan menggunakan sistem pencatatan persediaan secara perpetual, maka persediaan pada akhir periode sudah menunjukkan saldo yang sebenarnya sehingga tidak diperlukan penyesuaian terhadap persediaan. Akan tetapi jika perusahaan menggunakan sistem pencatatan persediaan secara fisik, maka pada akhir periode harus membuat penyesuaian untuk saldo persediaan dan melakukan stock opname, karena pada akhir periode saldo persediaan belum menunjukkan jumlah yang sebenarnya. Penyesuaian terhadap persediaan barang dagang ini dilakukan sehubungan dengan penentuan harga pokok penjualan.
Di dalam praktek pemakaian ayat penyesuaian untuk perkiraan persediaan barang dagang dan harga pokok penjualan ini dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu :
a.      Membuka perkiraan ikhtisar laba rugi
b.      Membuka perkiraan harga pokok penjualan
c.        Tanpa membuka perkiraan baru, sehingga persediaan awal langsung masuk ke debit laba rugi dan persediaan akhir langsung masuk ke kredit laba rugi serta debit neraca
d.      Membuka lajur khusus kolom untuk harga pokok penjualan yang diletakkan antara lajur neraca saldo yang diperbaiki dengan laba rugi.
                        Dalam kesempatan ini akan dibahas untuk cara a dan b saja, sedangkan untuk c dan d akan diberikan contohnya saja.
a.      Membuka perkiraan Ikhtisar Laba Rugi
Jurnal penyesuaian untuk menghapuskan saldo persediaan awal dari neraca saldo, jurnalnya adalah
Des 31: Ikhtisar Laba Rugi                                             Rp xxx
Persediaan barang dagang (awal)               Rp xxx
Dan untuk mencatat nilai persediaan yang sebenaranya pada akhir periode (persediaan akhir), jurnalnya adalah :
   Des 31 : Persediaan barang dagang (akhir)                Rp xxx
                              Ikhtisar Rugi Laba                                          Rp xxx
b.      Membuka Perkiraan Harga Pokok Penjualan
               Dapat pula dibuka perkiraan harga pokok penjualan dengan konsekuensi seluruh perkiraan yang berhubungan dengan harga pokok penjualan dibebankan pada harga pokok penjualan melalui jurnal penyesuaian.
Perkiraan-perkiraan yang ada hubungannya dengan harga pokok penjualan adalah :
·         Persediaan awal barang dagangan
·         Persediaan akhir barang dagangan
·         Pembelian barang dagangan
·         Biaya pengangkutan pembelian
·         Retur dan potongan pembelian
·         Potongan tunai pembelian
Saldo debet dari perkiraan-perkiraan diatas akan dikreditkan pada akun harga pokok penjualan, dan saldo kredit perkiraan-perkiraan diatas akan didebetkan pada akun harga pokok penjualan, selisih dari debet dan kredit akun harga pokok penjualan itulah yang akan digunakan untuk mencari laba kotor dengan cara diselisihkan dengan laba bersih.
                  Penjualan dan retur penjualan tidak berhubungan dengan penentuan harga pokok penjualan, demikian pula biaya angkut penjualan, adalah termasuk biaya-biaya usaha yang akan mengurangi laba kotor penjualan.

Contoh soal pembuatan jurnal penyesuaian
Neraca saldo perusahaan dagang SUPER CUANTIQUE akhir tahun 2005 tampak sbb:

Perusahaan Super Cuantique
Neraca Saldo
per 31 desember 2005
Nama Akun
Saldo
D
K
kas
Rp2.850,00
piutang
Rp4.600,00
wesel tagih
Rp8.000,00
piutang bunga
persediaan
Rp38.600,00
perlengkapan
Rp650,00
asuransi DDM
Rp1.200,00
peralatan
Rp33.200,00
akum.peny
Rp2.400,00
hutang dagang
Rp47.000,00
 pend.DDM
Rp2.000,00
hutang upah
hutang bunga
wesel bayar jk pj
Rp12.600,00
modal
Rp25.900,00
prive
Rp54.100,00
penjualan
Rp168.000,00
potongan penj
Rp1.400,00
retur penjualan
Rp2.000,00
pend.bunga
Rp600,00
pembelian
Rp91.400,00
potongan pemb
Rp3.000,00
retur pemb
Rp1.200,00
b. angkut pemb
Rp5.200,00
beban upah
Rp9.800,00
beban sewa
Rp8.400,00
beban peny
beban asuransi
beban perleng
beban bunga
Rp1.300,00
ikhtisar rugi laba
jmlh
Rp262.700,00
Rp262.700,00

Dan diketahui data-data tambahan pada akhir tahun 2005 perusahaan dagang SUPER CUANTIQUE adalah sbb :
·         Persediaan yang masih ada Rp40.200.000,00
·         Pendapatan bunga yang diterima, tapi belum ditagih, Rp 400,00
·         Persediaan perlengkapan Rp100,00
·         Asuransi dibayar dimuka jatuh tempo selama tahun 2005 adalah Rp1.000.000,00
·          Penyusutan Rp600.000,00
·         Pendapatan penjualan diterima dimuka selama tahun 2005 Rp1.300.000,00
·         Beban upah terhutang Rp400.000,00
·         Beban bunga terhutang Rp200.000,00
Dari data-data diatas, maka jurnal penyesuaian yang dapat disusun apabila membuka akun ikhtisar laba rugi untuk mencatat persediaan akhir adalah sebagai berikut :
Perusahaan Super Cuantique
Jurnal penyesuaian
per 31 desember 2005
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
2005
Des-31
ikhtisar rugi laba
Rp38.600,00
    persediaan
Rp38.600,00
persediaan
Rp40.200,00
    ikhtisar rugi laba
Rp40.200,00
(mencatat nilai persediaan akhir)
Des-31
piutang bunga
Rp400,00
    pendapatan bunga
Rp400,00
(mencatat pend.bunga)
Des-31
beban perlengkapan
Rp550,00
    perlengkapan
Rp550,00
(mencatat pemakaian perlengk)
Des-31
beban asuransi
Rp1.000,00
    asuransi DDM
Rp1.000,00
(mencatat ass.yg kadaluarsa)
Des-31
Beban penyusutan
Rp600,00
    akm.penyusutan
Rp600,00
(mencatat peny.peralt)
Des-31
pendapatan DDM
Rp1.300,00
     penjualan
Rp1.300,00
(mencatat pend.DDM yg kadaluarsa)
Des-31
beban gaji
Rp400,00
    utang gaji
Rp400,00
(mencatat utang gaji)
Des-31
beban bunga
Rp200,00
    utang bunga
Rp200,00
(mencatat utang bunga)
jumlah
Rp83.250,00
Rp83.250,00

Dan apabila membuka akun harga pokok penjualan untuk mencatat nilai persediaan akhir dan mengeliminasi akun-akun yang berhubungan dengan harga pokok penjualan adalah :

Perusahaan Super Cuantique
Jurnal Penyesuaian
per 31 desember 2005
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
2005
Des-31
harga pokok penjualan
Rp135.200,00
     persediaan brg dg (awal)
Rp38.600,00
     pembelian
Rp91.400,00
     beban angkut pemb
Rp5.200,00
persediaan brg dg (akhir)
Rp40.200,00
potongan pembelian
Rp3.000,00
retur pembelian
Rp1.200,00
     harga pokok penjualan
Rp44.400,00
(mencatat persed.akhir dan HPP)
Des-31
piutang bunga
Rp400,00
    pendapatan bunga
Rp400,00
(mencatat pend.bunga)
Des-31
beban perlengkapan
Rp550,00
    perlengkapan
Rp550,00
(mencatat pemakaian perlengk)
Des-31
beban asuransi
Rp1.000,00
    asuransi DDM
Rp1.000,00
(mencatat ass.yg kadaluarsa)
Des-31
Beban penyusutan
Rp600,00
    akm.penyusutan
Rp600,00
(mencatat peny.peralt)
Des-31
pendapatan DDM
Rp1.300,00
     penjualan
Rp1.300,00
(mencatat pend.DDM yg kadaluarsa)
Des-31
beban gaji
Rp400,00
    utang gaji
Rp400,00
(mencatat utang gaji)
Des-31
beban bunga
Rp200,00
    utang bunga
Rp200,00
(mencatat utang bunga)
jumlah
Rp184.050,00
Rp184.050,00
Setelah itu, ayat-ayat jurnal penyesuaian tersebut dapat dipindahkan ke dalam buku besar dan neraca lajur untuk persiapan penyusunan laporan keuangan.
Pos-pos yang memerlukan penyesuaian :
1.      aPrepaid expenses (beban dibayar dimuka) atau differed expense (beban yang ditangguhkan).
Beban dibayar dimuka yaitu beban-beban yang dibayar tunai atau yang telah terjadi dan dicatat sebagai aktiva sebelum beban tersebut digunakan, dengan kata lain beban tersebut merupakan beban periode yang akan datang.

Contoh :
Pada tanggal 1 Juni 2003 PT Indosat Tbk. Membayar premi asuransi kebakaran untuk satu tahun sebesar $ 60,000,000,-
Maka jurnal yang harus dibuat adalah :
1. Bila dicatat sebagai harta :
   
Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2003
June
1
Prepaid Insurance
Cash
$60,000,000

$60,000,000
     
Penyesuaian tanggal 31 Desember 2003
Asuransi yang telah jatuh tempo 7/12 x $ 60,000,000,- = $  35,000,000,-

Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2003
Dec
31
Insurance Expense
Prepaid Insurance
$35,000,000

$35,000,000

2. Bila dicatat sebagai beban
   
Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2003
June
1
Insurance Exspense
Cash
$60,000,000

$60,000,000

Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2003
Asuransi yang belum jatuh tempo 5/12 x $ 60,000,000,- = $  25,000,000,-

Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2003
Dec
31
Prepaid Insurance
Insurance Expense
$25,000,000


$25,000,000

b.  Supplies
Pada tanggal 1 Maret 2003 PT Indosat Tbk. membeli perlengkapan toko untuk digunakan selama 1 tahun operasi sebesar $  48,000,000,- secara tunai.
1.        Bila dicatat sebagai harta :

Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2003
March
1
Store Supplies
Cash
$48,000,000

$48,000,000
Penyesuaian pada tanggal 31 Desember :
Perlengkapan toko yang telah terpakai 10/12 x $ 48,000,000,- = $  40,000,000

Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2003
Dec
31
Store Supplies Expense
Store Supplies

$40,000,000



$40,000,000

2.       Bila dicatat sebagai beban :

Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2003
March
1
Store Supplies Expense
Cash

$48,000,000


$48,000,000

Penyesuaian pada tanggal 31 Desember :
Perlengkapan toko yang belum digunakan 2/12 x $ 48,000,000,- = $ 8,000,000,-

Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2003
Dec
31
Store Supplies
Store Supplies Expense
$  8,000,000

$  8,000,000

2. Depreciation  of  fixed assets (plant assets)
Penyusutan adalah proses alokasi cost, bukan proses penilaian aktiva. Aktiva tetap yang biasanya memiliki masa manfaat (useful life) lebih dari satu tahun, selalu disusutkan. Biasanya depresiasi dilakukan setiap bulan.
Metode penyusutan ada lima, yaitu metode garis lurus (straight line), metode saldo menurun (declining balance), metode jumlah angka tahun (sum year digits), metode satuan produksi (units of product) dan metode satuan waktu (units of activity).
Contoh :

PT Indosat Tbk. membeli peralatan pada tanggal 1 Desember 2004 seharga $ 60.000.000,- yang memiliki umur manfaat selama 5 tahun dengan nilai sisa $ 300.000,- perusahaan mengunakan straight line method  sebagai metode penyusutannya.

Maka, jurnal yang harus dibuat adalah :

Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2004
Dec
1
Equipment
Cash
$60,000,000

$ 60,000,000
Jurnal penyesuaian 31 Desember 2004

Depresiasi aktiva tetap bukan penilaian peralatan, tetapi proses alokasi biaya. Biaya (beban) depresiasi akan selalu bertambah setiap bulan. Akumulasi adalah total dari beban penyusutan yang telah terjadi. 
                                                                                         
Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2004
Dec
31
Equipment Depreciation Expense
Acc. Depresiation Equipment

$995,000



$  995,000


3. Accrual expenses (beban-beban yang belum dibayar)
Yaitu beban yang sudah dikeluarkan tetapi belum dibayar atau dicatat pada tanggal laporan keuangan.

Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2004 terdapat beban gaji karyawan yang masih harus dibayar sebesar $ 6.000.000,-

Maka jurnal penyesuaiannya adalah :

Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2004
Dec
31
Salaries Expense
Salaries Payable
$ 6,000,000

$ 6,000,000

4. Accrued revenues (pendapatan yang belum diterima/ pendapatan terhimpun)
Yaitu pendapatan yang telah diperoleh, namun belum diterima kasnya.
Contoh :
Pada tanggal 1 November 2004 PT Olympic Tbk. mengirim 6 set kursi kepada Toko Surya Furniture seharga $ 20,000,000,- Pembayaran akan dilakukan pada tanggal 1 Maret 2005.

Maka jurnal yang harus dibuat adalah :

Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2004
Nov
1
Account Receivable
Accrued Revenue
$20,000,000

$20,000,000
Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2004 yaitu = 2/4 x $ 20,000,000,- = $ 10,000,000

Maka jurnalnya :

Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2004
Dec
31
Accrued Revenue
Service Revenue
 $10,000,000

$10,000,000          

5. Unearned revenues (pendapatan yang diterima dimuka) atau differed revenues (pendapatan yang ditangguhkan).
Yaitu kewajiban yang muncul  dari penerimaan kas dimuka sebelum dilakukan penyerahan barang atau jasa.
Contoh :
Pada tanggal 1 September 2004 PT Salemba Empat mendapat pesanan untuk membuat buku 400 eksemplar dengan harga $ 50,000,- perbuku. PT Salemba Empat mendapat pembayaran penuh dimuka. Pesanan akan diambil pada tanggal 1 Juli 2005.

Maka jurnal yang harus dibuat :
1.        Dicatat sebagai hutang

Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2004
Sept
1
Cash
Unearned Revenue
$20,000,000

$20,000,000          

Jumlah yang harus disesuaikan pada tanggal 31 Desember 2004 yaitu :
4/10 x $ 20,000,000,- = $ 8,000,000,-

Maka jurnalnya :

Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2004
Dec
31
Unearned Revenue
Service Revenue
$ 8,000,000

$ 8,000,000          

2.       Dicatat sebagai penghasilan

Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2004
Sept
1
Cash
Service Revenue
 $20,000,000

$20,000,000          

Jumlah yang harus disesuaikan pada tanggal 31 Desember 2004 yaitu :
6/10 x $ 20,000,000,- = $  12,000,000,-

Maka jurnalnya :

Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2004
Dec
31
Service Revenue
Unearned Revenue
$12,000,000

$12,000,000          

Summary Of Adjusting Process
-          One purpose of adjusting process is to measure business income, so each adjusting entry affects at least one income account, a revenue or an expense.
-          The other purpose of adjusting process is to up date the balance sheet accounts.

Type of Account Debited
Category of  Adjusting Entries
Type of Account Credited
Expense
Expense
Expense
Expense
Assets
Liability
Prepaid Expense
Supplies
Depreciation
Accrued Expense
Accrued Revenue
Unearned Revenue
Assets
Assets
Contra Assets
Liability
Revenue
Revenue

Pos-pos penyesuaian pada perusahaan jasa pada dasarnya sama dengan pada perusahaan dagang. Pada perusahaan dagang dengan sistem persediaan periodic, selain mempunyai persediaan perlengkapan, juga mempunyai persediaan barang dagangan. Pada sistem persediaan periodic, catatan persediaan tidak memperlihatkan jumlah yang tersedia untuk dijual atau yang telah dijual sepanjang periode tersebut.

Karena itu, pada akhir periode akuntansi, perusahaan melakukan perhitungan fisik atas persediaan barang dagangan yang masih tersedia (stock opname), untuk menghitung berapa jumlah/ harga pokok persediaan barang dagangan yang tersisa, sehingga harga pokok penjualan selama periode bersangkutan dapat dihitung.

Dengan demikian, pada akhir periode akuntansi ada dua persediaan barang dagangan, yaitu :
1. Persediaan barang dagangan awal
2. Persediaan barang dagangan akhir

Untuk mencatat nilai persediaan barang dagangan, maka diperlukan jurnal penyesuaian :

Contoh :
Persediaan barang dagangan awal PT Semen Cibinong Tbk. pada 1 Desember 2004 sebesar $ 450,000,- Pada akhir periode, setelah dilakukan perhitungan fisik persediaan, diketahui jumlah persediaan barang dagangan akhir per 31 Desember 2004 sebesar $ 225,000,-

Maka jurnal penyesuaian yang harus dibuat adalah :
1. Mengnolkan jumlah persediaan barang dagangan awal

Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2004
Dec
31
Income Sumarry
Inventory
 $  450,000

 $  450,000          

2. Memunculkan (mencatat) jumlah persediaan barang dagangan akhir

Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2004
Dec
31
Inventory
Income Summary
$   225,000

$   225,000          

Pada perusahaan dagang, adakalanya debitur tidak dapat melunasinya piutangnya sesuai kontrak penjualan, mungkin karena bangkrut atau alasan lain, sehingga piutangnya tak tertagih. Untuk mengantisipasi hal ini, ada perusahaan yang mencadangkan presentase piutang tak tertagih pada akhir periode akuntansi. Maka akan muncul beban operasi karena tidak tertagihnya piutang yang dinamakan beban piutang tak tertagih (uncollectible accounts expense),beban piutang macet (bad debts expense), atau beban piutang tak tertagih (doubtful accounts expense). Maka untuk memutakhirkan akun piutang dagang dineraca, maka taksiran piutang tak tertagih dicatat dalam ayat jurnal penyesuaian :

Contoh :
Total saldo akhir piutang PT Tonasa Tbk. $50,000,000,- Dari jumlah piutang tersebut, terdapat jumlah piutang yang tak tertagih sebesar 1%.
Maka jurnal yang harus dibuat adalah :

  
Dates
Account
Ref
Debit
Credit
2004
Dec
31
Accrued Revenue
Service Revenue
 $10,000,000

$10,000,000          
Sumber: http://riskyanayunitasari.blogspot.com/p/jurnal-penutup_18.html

0 komentar:

Posting Komentar

septhi-ak

septhi-ak

Popular Posts

Kategori Artikel

Text Widget

Diberdayakan oleh Blogger.