Jurnal Penyesuaian
Jurnal
penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan
akun-akun agar menunjukkan keadaan yang sebenarnya, setelah adanya
transaksi-transaksi selama periode tertentu. Jurnal penyesuaian ini dibuat pada
akhir periode, pada saat akan menyusun laporan keuangan. Tujuan dari proses
penyesuaian adalah :
· untuk
mengukur keuntungan usaha secara tepat
· agar setiap
rekening riil, khususnya rekening-rekening aktiva dan utang menunjukkan jumlah
yang sebenarnya pada akhir periode.
· agar
setiap rekening nominal (biaya dan penghasilan) menunjukkan biaya dan
penghasilan yang diakui dalam suatu periode
Rekening-rekening yang memerlukan penyesuaian
Rekening-rekening yang
biasanya membutuhkan ayat penyesuaian pada akhir periode disebabkan oleh :
· Adanya persediaan barang
dagang (dengan sistem pencatatan persediaan secara fisik), sehingga selisih
yang ada merupakan biaya/ pemakaian persediaan itu
· Adanya
persediaan perlengkapan sehingga selisih yang ada merupakan biaya/ pemakaian
perlengkapan itu.
· Penghapusan
piutang-piutang yang diragukan
· Penyusutan
aktiva tetap
· Biaya
dibayar dimuka
· Biaya yang
masih harus dibayar
· Penghasilan
yang masih harus diterima
· Penghasilan
yang diterima dimuka
· Dan
lain-lain
Penjurnalan dari
transaksi-transaksi tersebut sama seperti pada perusahaan jasa, kecuali untuk
persediaan barang dagang. Jika perusahaan menggunakan sistem pencatatan
persediaan secara perpetual, maka persediaan pada akhir periode sudah
menunjukkan saldo yang sebenarnya sehingga tidak diperlukan penyesuaian
terhadap persediaan. Akan tetapi jika perusahaan menggunakan sistem pencatatan
persediaan secara fisik, maka pada akhir periode harus membuat penyesuaian
untuk saldo persediaan dan melakukan stock opname, karena pada akhir periode
saldo persediaan belum menunjukkan jumlah yang sebenarnya. Penyesuaian terhadap
persediaan barang dagang ini dilakukan sehubungan dengan penentuan harga pokok
penjualan.
Di dalam praktek pemakaian
ayat penyesuaian untuk perkiraan persediaan barang dagang dan harga pokok
penjualan ini dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu :
a. Membuka perkiraan ikhtisar laba rugi
b. Membuka perkiraan harga pokok penjualan
c. Tanpa membuka perkiraan baru, sehingga persediaan awal
langsung masuk ke debit laba rugi dan persediaan akhir langsung masuk ke kredit
laba rugi serta debit neraca
d. Membuka lajur khusus kolom untuk harga pokok penjualan
yang diletakkan antara lajur neraca saldo yang diperbaiki dengan laba rugi.
Dalam
kesempatan ini akan dibahas untuk cara a dan b saja, sedangkan untuk c dan d
akan diberikan contohnya saja.
a. Membuka perkiraan Ikhtisar Laba Rugi
Jurnal penyesuaian untuk
menghapuskan saldo persediaan awal dari neraca saldo, jurnalnya adalah
Des 31: Ikhtisar Laba
Rugi Rp
xxx
Persediaan barang dagang
(awal) Rp
xxx
Dan untuk mencatat nilai persediaan yang sebenaranya pada
akhir periode (persediaan akhir), jurnalnya adalah :
Des 31 :
Persediaan barang dagang
(akhir) Rp
xxx
Ikhtisar
Rugi Laba Rp
xxx
b. Membuka Perkiraan Harga Pokok Penjualan
Dapat
pula dibuka perkiraan harga pokok penjualan dengan konsekuensi seluruh
perkiraan yang berhubungan dengan harga pokok penjualan dibebankan pada harga
pokok penjualan melalui jurnal penyesuaian.
Perkiraan-perkiraan yang ada hubungannya dengan harga
pokok penjualan adalah :
· Persediaan
awal barang dagangan
· Persediaan
akhir barang dagangan
· Pembelian
barang dagangan
· Biaya
pengangkutan pembelian
· Retur dan
potongan pembelian
· Potongan
tunai pembelian
Saldo debet dari
perkiraan-perkiraan diatas akan dikreditkan pada akun harga pokok penjualan,
dan saldo kredit perkiraan-perkiraan diatas akan didebetkan pada akun harga
pokok penjualan, selisih dari debet dan kredit akun harga pokok penjualan
itulah yang akan digunakan untuk mencari laba kotor dengan cara diselisihkan
dengan laba bersih.
Penjualan
dan retur penjualan tidak berhubungan dengan penentuan harga pokok penjualan,
demikian pula biaya angkut penjualan, adalah termasuk biaya-biaya usaha yang
akan mengurangi laba kotor penjualan.
Contoh
soal pembuatan jurnal penyesuaian
Neraca
saldo perusahaan dagang SUPER CUANTIQUE akhir tahun 2005 tampak sbb:
Perusahaan Super Cuantique
|
|||
Neraca Saldo
|
|||
per 31 desember 2005
|
|||
Nama Akun
|
Saldo
|
||
D
|
K
|
||
kas
|
Rp2.850,00
|
||
piutang
|
Rp4.600,00
|
||
wesel tagih
|
Rp8.000,00
|
||
piutang bunga
|
|||
persediaan
|
Rp38.600,00
|
||
perlengkapan
|
Rp650,00
|
||
asuransi DDM
|
Rp1.200,00
|
||
peralatan
|
Rp33.200,00
|
||
akum.peny
|
Rp2.400,00
|
||
hutang dagang
|
Rp47.000,00
|
||
pend.DDM
|
Rp2.000,00
|
||
hutang upah
|
|||
hutang bunga
|
|||
wesel bayar jk pj
|
Rp12.600,00
|
||
modal
|
Rp25.900,00
|
||
prive
|
Rp54.100,00
|
||
penjualan
|
Rp168.000,00
|
||
potongan penj
|
Rp1.400,00
|
||
retur penjualan
|
Rp2.000,00
|
||
pend.bunga
|
Rp600,00
|
||
pembelian
|
Rp91.400,00
|
||
potongan pemb
|
Rp3.000,00
|
||
retur pemb
|
Rp1.200,00
|
||
b. angkut pemb
|
Rp5.200,00
|
||
beban upah
|
Rp9.800,00
|
||
beban sewa
|
Rp8.400,00
|
||
beban peny
|
|||
beban asuransi
|
|||
beban perleng
|
|||
beban bunga
|
Rp1.300,00
|
||
ikhtisar rugi laba
|
|||
jmlh
|
Rp262.700,00
|
Rp262.700,00
|
|
Dan
diketahui data-data tambahan pada akhir tahun 2005 perusahaan dagang SUPER
CUANTIQUE adalah sbb :
· Persediaan
yang masih ada Rp40.200.000,00
· Pendapatan
bunga yang diterima, tapi belum ditagih, Rp 400,00
· Persediaan
perlengkapan Rp100,00
· Asuransi
dibayar dimuka jatuh tempo selama tahun 2005 adalah Rp1.000.000,00
· Penyusutan
Rp600.000,00
· Pendapatan
penjualan diterima dimuka selama tahun 2005 Rp1.300.000,00
· Beban upah terhutang
Rp400.000,00
· Beban bunga
terhutang Rp200.000,00
Dari data-data diatas, maka
jurnal penyesuaian yang dapat disusun apabila membuka akun ikhtisar laba rugi
untuk mencatat persediaan akhir adalah sebagai berikut :
Perusahaan Super Cuantique
|
||||
Jurnal penyesuaian
|
||||
per 31 desember 2005
|
||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
2005
|
||||
Des-31
|
ikhtisar rugi laba
|
Rp38.600,00
|
||
persediaan
|
Rp38.600,00
|
|||
persediaan
|
Rp40.200,00
|
|||
ikhtisar rugi laba
|
Rp40.200,00
|
|||
(mencatat nilai persediaan akhir)
|
||||
Des-31
|
piutang bunga
|
Rp400,00
|
||
pendapatan bunga
|
Rp400,00
|
|||
(mencatat pend.bunga)
|
||||
Des-31
|
beban perlengkapan
|
Rp550,00
|
||
perlengkapan
|
Rp550,00
|
|||
(mencatat pemakaian perlengk)
|
||||
Des-31
|
beban asuransi
|
Rp1.000,00
|
||
asuransi DDM
|
Rp1.000,00
|
|||
(mencatat ass.yg kadaluarsa)
|
||||
Des-31
|
Beban penyusutan
|
Rp600,00
|
||
akm.penyusutan
|
Rp600,00
|
|||
(mencatat peny.peralt)
|
||||
Des-31
|
pendapatan DDM
|
Rp1.300,00
|
||
penjualan
|
Rp1.300,00
|
|||
(mencatat pend.DDM yg kadaluarsa)
|
||||
Des-31
|
beban gaji
|
Rp400,00
|
||
utang gaji
|
Rp400,00
|
|||
(mencatat utang gaji)
|
||||
Des-31
|
beban bunga
|
Rp200,00
|
||
utang bunga
|
Rp200,00
|
|||
(mencatat utang bunga)
|
||||
jumlah
|
Rp83.250,00
|
Rp83.250,00
|
Dan apabila membuka akun harga pokok penjualan untuk
mencatat nilai persediaan akhir dan mengeliminasi akun-akun yang berhubungan
dengan harga pokok penjualan adalah :
Perusahaan Super Cuantique
|
||||
Jurnal Penyesuaian
|
||||
per 31 desember 2005
|
||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
2005
|
||||
Des-31
|
harga pokok penjualan
|
Rp135.200,00
|
||
persediaan brg dg
(awal)
|
Rp38.600,00
|
|||
pembelian
|
Rp91.400,00
|
|||
beban angkut pemb
|
Rp5.200,00
|
|||
persediaan brg dg (akhir)
|
Rp40.200,00
|
|||
potongan pembelian
|
Rp3.000,00
|
|||
retur pembelian
|
Rp1.200,00
|
|||
harga pokok penjualan
|
Rp44.400,00
|
|||
(mencatat persed.akhir dan HPP)
|
||||
Des-31
|
piutang bunga
|
Rp400,00
|
||
pendapatan bunga
|
Rp400,00
|
|||
(mencatat pend.bunga)
|
||||
Des-31
|
beban perlengkapan
|
Rp550,00
|
||
perlengkapan
|
Rp550,00
|
|||
(mencatat pemakaian perlengk)
|
||||
Des-31
|
beban asuransi
|
Rp1.000,00
|
||
asuransi DDM
|
Rp1.000,00
|
|||
(mencatat ass.yg kadaluarsa)
|
||||
Des-31
|
Beban penyusutan
|
Rp600,00
|
||
akm.penyusutan
|
Rp600,00
|
|||
(mencatat peny.peralt)
|
||||
Des-31
|
pendapatan DDM
|
Rp1.300,00
|
||
penjualan
|
Rp1.300,00
|
|||
(mencatat pend.DDM yg kadaluarsa)
|
||||
Des-31
|
beban gaji
|
Rp400,00
|
||
utang gaji
|
Rp400,00
|
|||
(mencatat utang gaji)
|
||||
Des-31
|
beban bunga
|
Rp200,00
|
||
utang bunga
|
Rp200,00
|
|||
(mencatat utang bunga)
|
||||
jumlah
|
Rp184.050,00
|
Rp184.050,00
|
Setelah itu, ayat-ayat jurnal penyesuaian tersebut
dapat dipindahkan ke dalam buku besar dan neraca lajur untuk persiapan
penyusunan laporan keuangan.
Pos-pos yang memerlukan penyesuaian :
1. a. Prepaid
expenses (beban dibayar dimuka) atau differed expense (beban
yang ditangguhkan).
Beban dibayar dimuka yaitu beban-beban yang dibayar
tunai atau yang telah terjadi dan dicatat sebagai aktiva sebelum beban tersebut
digunakan, dengan kata lain beban tersebut merupakan beban periode yang akan
datang.
Contoh :
Pada tanggal 1 Juni 2003 PT Indosat Tbk. Membayar
premi asuransi kebakaran untuk satu tahun sebesar $ 60,000,000,-
Maka jurnal yang harus dibuat adalah :
1. Bila dicatat sebagai harta :
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2003
June
|
1
|
Prepaid Insurance
Cash
|
$60,000,000
|
$60,000,000
|
|
Penyesuaian tanggal 31 Desember 2003
Asuransi yang telah jatuh tempo 7/12 x $ 60,000,000,-
= $ 35,000,000,-
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2003
Dec
|
31
|
Insurance Expense
Prepaid Insurance
|
$35,000,000
|
$35,000,000
|
|
2. Bila dicatat sebagai beban
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2003
June
|
1
|
Insurance Exspense
Cash
|
$60,000,000
|
$60,000,000
|
|
Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2003
Asuransi yang belum jatuh tempo 5/12 x $ 60,000,000,-
= $ 25,000,000,-
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2003
Dec
|
31
|
Prepaid Insurance
Insurance Expense
|
$25,000,000
|
$25,000,000
|
|
b. Supplies
Pada tanggal 1 Maret 2003 PT Indosat Tbk. membeli
perlengkapan toko untuk digunakan selama 1 tahun operasi sebesar $ 48,000,000,-
secara tunai.
1. Bila dicatat sebagai harta :
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2003
March
|
1
|
Store Supplies
Cash
|
$48,000,000
|
$48,000,000
|
|
Penyesuaian pada tanggal 31 Desember :
Perlengkapan toko yang telah terpakai 10/12 x $
48,000,000,- = $ 40,000,000
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2003
Dec
|
31
|
Store Supplies Expense
Store Supplies
|
$40,000,000
|
$40,000,000
|
|
2. Bila dicatat sebagai beban :
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2003
March
|
1
|
Store Supplies Expense
Cash
|
$48,000,000
|
$48,000,000
|
|
Penyesuaian pada tanggal 31 Desember :
Perlengkapan toko yang belum digunakan 2/12 x $
48,000,000,- = $ 8,000,000,-
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2003
Dec
|
31
|
Store Supplies
Store Supplies Expense
|
$ 8,000,000
|
$ 8,000,000
|
|
2. Depreciation of fixed assets
(plant assets)
Penyusutan adalah proses alokasi cost,
bukan proses penilaian aktiva. Aktiva tetap yang biasanya memiliki masa manfaat (useful
life) lebih dari satu tahun, selalu disusutkan. Biasanya depresiasi
dilakukan setiap bulan.
Metode penyusutan ada lima, yaitu metode garis lurus (straight
line), metode saldo menurun (declining balance), metode jumlah
angka tahun (sum year digits), metode satuan produksi (units
of product) dan metode satuan waktu (units of activity).
Contoh :
PT Indosat Tbk. membeli peralatan pada tanggal 1
Desember 2004 seharga $ 60.000.000,- yang memiliki umur manfaat selama 5 tahun
dengan nilai sisa $ 300.000,- perusahaan mengunakan straight line
method sebagai metode penyusutannya.
Maka, jurnal yang harus dibuat adalah :
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2004
Dec
|
1
|
Equipment
Cash
|
$60,000,000
|
$ 60,000,000
|
|
Jurnal penyesuaian 31 Desember 2004
Depresiasi aktiva tetap bukan penilaian peralatan,
tetapi proses alokasi biaya. Biaya (beban) depresiasi akan selalu bertambah
setiap bulan. Akumulasi adalah total dari beban penyusutan yang telah
terjadi.
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2004
Dec
|
31
|
Equipment Depreciation Expense
Acc. Depresiation Equipment
|
$995,000
|
$ 995,000
|
|
3. Accrual expenses (beban-beban yang belum dibayar)
Yaitu beban yang sudah dikeluarkan tetapi belum
dibayar atau dicatat pada tanggal laporan keuangan.
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2004 terdapat beban gaji
karyawan yang masih harus dibayar sebesar $ 6.000.000,-
Maka jurnal penyesuaiannya adalah :
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2004
Dec
|
31
|
Salaries Expense
Salaries Payable
|
$ 6,000,000
|
$ 6,000,000
|
|
4. Accrued revenues (pendapatan yang belum diterima/ pendapatan terhimpun)
Yaitu pendapatan yang telah diperoleh, namun belum
diterima kasnya.
Contoh :
Pada tanggal 1 November 2004 PT Olympic Tbk. mengirim
6 set kursi kepada Toko Surya Furniture seharga $ 20,000,000,- Pembayaran akan
dilakukan pada tanggal 1 Maret 2005.
Maka jurnal yang harus dibuat adalah :
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2004
Nov
|
1
|
Account Receivable
Accrued Revenue
|
$20,000,000
|
$20,000,000
|
|
Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2004 yaitu = 2/4
x $ 20,000,000,- = $ 10,000,000
Maka jurnalnya :
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2004
Dec
|
31
|
Accrued Revenue
Service Revenue
|
$10,000,000
|
$10,000,000
|
|
5. Unearned revenues (pendapatan yang diterima dimuka) atau differed
revenues (pendapatan yang ditangguhkan).
Yaitu kewajiban yang muncul dari penerimaan
kas dimuka sebelum dilakukan penyerahan barang atau jasa.
Contoh :
Pada tanggal 1 September 2004 PT Salemba Empat
mendapat pesanan untuk membuat buku 400 eksemplar dengan harga $ 50,000,-
perbuku. PT Salemba Empat mendapat pembayaran penuh dimuka. Pesanan akan
diambil pada tanggal 1 Juli 2005.
Maka jurnal yang harus dibuat :
1. Dicatat sebagai hutang
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2004
Sept
|
1
|
Cash
Unearned Revenue
|
$20,000,000
|
$20,000,000
|
|
Jumlah yang harus disesuaikan pada tanggal 31 Desember
2004 yaitu :
4/10 x $ 20,000,000,- = $ 8,000,000,-
Maka jurnalnya :
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2004
Dec
|
31
|
Unearned Revenue
Service Revenue
|
$ 8,000,000
|
$
8,000,000
|
|
2. Dicatat sebagai penghasilan
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2004
Sept
|
1
|
Cash
Service Revenue
|
$20,000,000
|
$20,000,000
|
|
Jumlah yang harus disesuaikan pada tanggal 31 Desember
2004 yaitu :
6/10 x $ 20,000,000,- = $ 12,000,000,-
Maka jurnalnya :
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2004
Dec
|
31
|
Service Revenue
Unearned Revenue
|
$12,000,000
|
$12,000,000
|
|
Summary Of Adjusting Process
- One purpose of adjusting process is to measure
business income, so each adjusting entry affects at least one income account, a
revenue or an expense.
- The other purpose of adjusting process is to up date
the balance sheet accounts.
Type of Account Debited
|
Category of Adjusting Entries
|
Type of Account Credited
|
Expense
Expense
Expense
Expense
Assets
Liability
|
Prepaid Expense
Supplies
Depreciation
Accrued Expense
Accrued Revenue
Unearned Revenue
|
Assets
Assets
Contra Assets
Liability
Revenue
Revenue
|
Pos-pos penyesuaian pada perusahaan jasa pada dasarnya
sama dengan pada perusahaan dagang. Pada perusahaan dagang dengan sistem
persediaan periodic, selain mempunyai persediaan perlengkapan, juga mempunyai
persediaan barang dagangan. Pada sistem persediaan periodic, catatan persediaan
tidak memperlihatkan jumlah yang tersedia untuk dijual atau yang telah dijual
sepanjang periode tersebut.
Karena itu, pada akhir periode akuntansi, perusahaan
melakukan perhitungan fisik atas persediaan barang dagangan yang masih tersedia (stock
opname), untuk menghitung berapa jumlah/ harga pokok persediaan barang
dagangan yang tersisa, sehingga harga pokok penjualan selama periode
bersangkutan dapat dihitung.
Dengan demikian, pada akhir periode akuntansi ada dua
persediaan barang dagangan, yaitu :
1. Persediaan barang dagangan awal
2. Persediaan barang dagangan akhir
Untuk mencatat nilai persediaan barang dagangan, maka
diperlukan jurnal penyesuaian :
Contoh :
Persediaan barang dagangan awal PT Semen Cibinong Tbk.
pada 1 Desember 2004 sebesar $ 450,000,- Pada akhir periode, setelah dilakukan
perhitungan fisik persediaan, diketahui jumlah persediaan barang dagangan akhir
per 31 Desember 2004 sebesar $ 225,000,-
Maka jurnal penyesuaian yang harus dibuat adalah :
1. Mengnolkan jumlah persediaan barang dagangan awal
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2004
Dec
|
31
|
Income Sumarry
Inventory
|
$ 450,000
|
$ 450,000
|
|
2. Memunculkan (mencatat) jumlah persediaan barang
dagangan akhir
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2004
Dec
|
31
|
Inventory
Income Summary
|
$ 225,000
|
$ 225,000
|
|
Pada perusahaan dagang, adakalanya debitur tidak dapat
melunasinya piutangnya sesuai kontrak penjualan, mungkin karena bangkrut atau
alasan lain, sehingga piutangnya tak tertagih. Untuk mengantisipasi hal ini,
ada perusahaan yang mencadangkan presentase piutang tak tertagih pada akhir
periode akuntansi. Maka akan muncul beban operasi karena tidak tertagihnya
piutang yang dinamakan beban piutang tak tertagih (uncollectible
accounts expense),beban piutang macet (bad debts expense), atau
beban piutang tak tertagih (doubtful accounts expense). Maka
untuk memutakhirkan akun piutang dagang dineraca, maka taksiran piutang tak
tertagih dicatat dalam ayat jurnal penyesuaian :
Contoh :
Total saldo akhir piutang PT Tonasa Tbk. $50,000,000,-
Dari jumlah piutang tersebut, terdapat jumlah piutang yang tak tertagih sebesar
1%.
Maka jurnal yang harus dibuat adalah :
Dates
|
Account
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
|
2004
Dec
|
31
|
Accrued Revenue
Service Revenue
|
$10,000,000
|
$10,000,000
|
|
Sumber: http://riskyanayunitasari.blogspot.com/p/jurnal-penutup_18.html
0 komentar:
Posting Komentar